YAKULT
YAKULT
KELOMPOK :
Deri Ariyansyah
`M. Yusuf Habibie
Rizky Ardiansyah
Fajar Arrafi
Dias Vicky A
Muhammad Farhan
Renaldy Mukti
Ibnu Zena Amtari
Dimas Kuntoprasetyo
Program S-1 MLM / C
INSTITUT TRANSPORTASI DAN LOGISTIK
TRISAKTI
2018
Produksi Yakult Pertahun
Produsen minuman susu fermentasi, PT Yakult
Indonesia Persada terus ekspansi kapasitas. Ekspansi tak berhenti mengalir di
manufaktur, tapi juga sisi distribusi.
Tahun ini kapasitas
produksi meningkat menjadi 8,4 juta botol per hari atau naik 1,2 juta botol
dari periode tahun lalu yang hanya mencapai 7,2 juta botol per hari.
Kenaikan kapasitas produksi terjadi di pabrik Mojokerto yang
saat ini bisa memproduksi 4,8 juta botol per hari. Sedangkan saat ini juga ada
pabrik di Sukabumi yang bisa memproduksi 3,6 juta botol per hari.Perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) Jepang itu juga ekspansi kantor cabang. Tahun ini ada pembukaan kantor cabang di Sulawesi salah satunya di daerah Kendari dan Kalimantan. Sehingga total sekarang sudah ada 87 kantor cabang Yakult di seluruh Indonesia atau meningkat dari tahun lalu yang sebanyak 82 kantor.
Sejatinya,
penambahan kantor cabang adalah ekspansi yang penting. Mengingat produk Yakult
hanya mampu bertahan selama 40 hari. Oleh karena itu, jika ingin merambah
wilayah pemasaran yang luas, Yakult Indonesia juga harus mendirikan kantor
cabang. Saat ini jumlah toko yang menyediakan Yakult telah mencapai sekitar
200.000 toko.
Sementara untuk memperkuat pasar rumahan, Yakult Indonesia akan
menambah jaringan Yakult Indonesia Lady. Ini adalah jaring pemasaran ritel
dengan melibatkan pekerja perempuan bersepeda. Area jangkauan pemasaran mereka
sekitar perumahan. Hal ini jadi strategi Yakult mendekatkan ke end-user.
"Kami
intensifikasi di kota besar Jakarta, Medan, Bandung, Bali dan menambah jumlah
Yakult Lady hingga hampir 9.000 orang," katanya. Jumlah tersebut naik.
Apalagi dari catatan Kontan.co.id yang tahun lalu ada sekitar 7.600 orang yang
telah menjadi Yakult Lady
PENDAPATAN YAKULT DATA 2014
Namun, rencana ini tidak akan dilaksanakan dalam waktu dekat. Pasalnya, kapasitas produksi pabrik di Sukabumi dan Ngoro dianggap masih cukup ideal untuk mendukung pertumbuhan bisnis Yakult Indonesia hingga lima tahun ke depan.
Dengan rencana ekspansi tersebut, Yakult Indonesia membidik
target pendapatan senilai Rp 1,5 triliun di tahun ini. "Hingga Oktober,
kami sudah membukukan pendapatan sekitar Rp 1,3 triliun," jelas Indra.
Yakult optimistis bisa terus mendongkrak pendapatan lantaran
relatif tidak memiliki pesaing langsung yang memasarkan produk susu fermentasi
sejenis. Indra mengklaim, Yakult Indonesia menguasai pangsa pasar susu fermentasi
hingga 85%.
Periode Akhir:
|
2018
31/03
|
2017
31/03
|
2016
31/03
|
2015
31/03
|
Total Pendapatan
|
401569
|
378307
|
390412
|
367980
|
Terbitan Terbaru
31/01/2019
EPS / Perkiraan
80,63 / 91,16
Pendapatan / Perkiraan
111,58B / 111,44B (
dolar AS )
Pengemas
produk yakult berupa wadah gelas dengan leher sempit yang disebut botol.
Pemilihan bentuk wadah derupa botol dengan tujuan untuk memudahkan konsumen
dalam mengkonsumsi yakult. Botol yakult ini terbuat dari plastik, yang ringan,
aman, mudah didaur ulang dan mudah dipakai untuk transportasi.
Jenis
plastik yang digunakan untuk membuat botol produk yaitu PS (Polistirena resin).
Menurut Bachriansyah (1997), jenis plastik ini aman untuk sekali pakai dan
menunjukkan warna alami yang dimiliki produk. Selain itu, jenis plastic ini
memiliki sifat transparansi yang tinggi dan daya serap air yang rendah juga
termasuk kedalam kemasan food grade.
Polistirena adalah sebuah polimer dengan monomer stirena,sebuah hidrokarbon cair yang dibuat secara komersial dari minyak bumi. Pada suhu ruangan, polistirena biasanya bersifat termoplastik padat dapat mencair pada suhu yang lebih tinggi. Stirena juga termasuk golongan senyawa aromatik. Karakteristik polistirena yaitu memiliki temperatur operasi maksimal < 90°C, tahan terhadap air, bahan kimia non-organik, alkohol, dan rapuh (perpanjangan 1-3%), tidak cocok untuk aplikasi luar ruangan,serta mudah terbakar. Polistiren (PS) yang digunakan berbeda dengan polistiren busa yang biasa digunakan untuk sterefoam. Polistiren ini bersifat jernih seperti kaca, kaku, buram, terpengaruh lemak dan pelarut, mudah dibentuk, melunak pada suhu 950C. Dan digunakan sebagai wadah makanan beku, sendok, garpu (Suyitno,1998). Polistirena pada kemasan yakult ini sangat cocok untuk mengemas bahan yakult yang tidak mengandung alkohol dan lemak.
Setiap lima botol (produk yakult) dikemas dalam 1 pack dengan menggunakan plastic jenis polietilen. Selanjutnya dari lima botol tersebut akan di pak lagi menjadi 20 botol. Botol yakult ditutup menggunakan tutup aluminium foil, yang tidak resealable untuk memastikan bahwa produk tersebut dikonsumsi saat membuka. Ini meminimalkan risiko kontaminasi.
Menurut Syarief (1989) dalam Harningsih (2008), kamasan dapat digolongkan berdasarkan: frekuensi pemakaian, struktur sistem kemasan, sifat kekakuan bahan kemasan, sifat perlindungan terhadap lingkungan dan tingkat kesiapan pakai. Berdasarkan frekuensi pemakaian, maka kemasan yakult digolongkan sebagai kemasan sekali pakai (disposable). Yaitu kemasan yang langsung dibuang setelah yakult dikonsumsi. Botol plastic yakult berdasarkan struktur system kemas, maka digolongkan sebagai kemasan primer. Sedangkan plastic plietilen termasuk kemasan sekunder karena mengemas lima botol yakult menjadi satu. Botol plastic yakult bersifat semi kaku atau semi fleksibel. Ditinjau dari sifat perlindungannya, maka bahan kemas yakult ini tergolong sebagai kemasan yang hermentis. Artinya tahan uap dan gas. Selama kemasan dalam keadaan hermentis, maka kemasan tidak dapat ditembus oleh bakteri, kapang dan debu
ALASAN YAKULT LADY TETAP ADA
Yakult merekrut ibu-ibu rumah tangga untuk
menjadi garda depan produk mereka. Dari puluhan ibu yang mendaftar, perusahaan
menyaring 1-4 orang saja. Berdasarkan atitude, komitmen, kesungguhan dan
kemampuan menghafal visi perusahaan, moto dan produk knowledge.
Hasilnya memang luar biasa, ibu-ibu yang ditarget
menjual 9300 botol perbulan, dan ada 5448 Yakult Lady di Indonesia, dengan
harga 1600 perbotol, maka ibu-ibu ini menyumbang pendapatan perusahaan lebih
dari 78 M (Rp. 78.026.256.000). Kontribusi Yakult Lady ini faktanya bisa
beberapa atau bahkan puluhan kali lipat dari angka itu, karena perbulan ada
Yakult Lady yang mampu menjual 30.000 botol lebih.
Angka 78 M memang "kecil" dibanding pendapatan total perusahaan tiap bulan yaitu kisaran 7 T (Rp. 7000.000.000.000).
Angka 78 M memang "kecil" dibanding pendapatan total perusahaan tiap bulan yaitu kisaran 7 T (Rp. 7000.000.000.000).
Agaknya Yakult lebih menjaga monopoli pasar
dengan mempeluas pasar, memperlebar market share dan captive marketnya.
Hasilnya memang fantastis. Perusahaan tetap ramping namun demikian pendapatan
terus menggemuk. Produk ini dipasarkan di 35 negara dikonsumsi 40 juta botol
perhari. Fantastis bukan.
Mereka juga sangat menghargai Yakult Lady, dan memanjakannya dengan gaji harian, bulanan dan tahunan. Yakult Lady selain brifing dan mengambil produk dari kantor semua waktunya dihabiskan diluar ruangan, jangan berharap bertemu dengan Yakult Lady dengan kulit bersih mengkilat, namun demikian mereka diganjar gaji 1 hingga 7 kali UMK, tergantung kemampuan mereka menjual produk.
Mereka juga sangat menghargai Yakult Lady, dan memanjakannya dengan gaji harian, bulanan dan tahunan. Yakult Lady selain brifing dan mengambil produk dari kantor semua waktunya dihabiskan diluar ruangan, jangan berharap bertemu dengan Yakult Lady dengan kulit bersih mengkilat, namun demikian mereka diganjar gaji 1 hingga 7 kali UMK, tergantung kemampuan mereka menjual produk.
Komentar
Posting Komentar